Oleh : Siska Y. Massardi (Prakatisi Pendidikan Anak Usia Dini)
Persoalan yang cukup rumit yang dialami para orangtua dan guru adalah, membuat anak belajar dengan rasa bahagia. Kebanyakan, ketika mendengar kata “belajar,” anak langsung merasa terbebani dan stres. Menghadapi hal itu, orangtua yang tidak sabar akan langsung panik atau marah. Karena, buat mereka, jika anak tidak mau belajar, orangtua khawatir anaknya akan berada di urutan terbawah di kelasnya, atau tidak mendapat ranking seperti yang diharapkan.
Agar anak dapat belajar dengan bahagia, guru dan orangtua tidak perlu memasang target. Karena, hal itu hanya akan membuat semua pihak tertekan oleh keharusan, tanpa melihat kondisi anak. Para guru dan orangtua cukup hanya membuat rencana kerja dan kegiatan, dengan tujuan demi kemajuan anak. Baca lebih lanjut